NEC Pastikan Kesepakatan Dagang Baru AS Segera Diumumkan, Tarik Perhatian Mitra Dagang Global
beacukaipematangsiantar.com – Direktur Dewan Ekonomi Nasional AS, Kevin Hassett, menyampaikan kabar penting soal perdagangan dan kebijakan fiskal. Dalam wawancara eksklusif, ia menyebut bahwa sejumlah kesepakatan dagang akan diumumkan minggu ini. Pemerintah AS telah menyelesaikan pembahasan dengan beberapa negara dan akan segera mengirim surat resmi ke sekitar 12 mitra dagang lainnya.
Negosiasi berjalan cepat menjelang tenggat 90 hari penghentian tarif timbal balik. Hassett menyebut Inggris dan Vietnam sebagai dua negara yang telah menyepakati kerangka perdagangan baru. Sementara dengan China dan negara besar lain, diskusi masih berlangsung. “Banyak negara mulai membuka pasarnya untuk produk kami,” ujarnya.
Pemerintah Dorong Produksi Domestik
Menurut Hassett, kebijakan Presiden Trump telah mendorong lonjakan investasi dalam negeri. Perusahaan mulai memindahkan kegiatan produksi ke AS. Hal ini menciptakan jutaan lapangan kerja baru. Sejak awal pemerintahan Trump, lebih dari dua juta pekerjaan tercipta, sebagian besar di sektor manufaktur dan teknologi.
Pemerintah juga menyiapkan aturan baru yang memberi tarif pada negara mitra yang tidak membuka pasar secara adil. Surat pemberitahuan segera dikirim sebagai penegasan komitmen AS dalam membangun perdagangan yang setara.
Proyeksi UU Pajak Dinilai Berlebihan oleh Pihak Luar
Banyak pihak menilai undang-undang perpajakan baru akan menambah defisit hingga $5 triliun. Namun, Hassett membantah hal itu. Ia menjelaskan bahwa timnya memakai model makroekonomi yang terbukti akurat sebelumnya. Jika pertumbuhan ekonomi mencapai 3%, maka pemasukan negara akan bertambah sekitar $4 triliun. “Model kami sudah diuji, dan hasilnya sesuai prediksi,” katanya.
Menurutnya, proyeksi negatif dari CBO dan lembaga lain terlalu pesimistis. Ia mendorong agar para ekonom memperbarui metode mereka. “Kami mengandalkan data dan bukti nyata, bukan spekulasi,” lanjut Hassett.
Isu Medicaid dan Persyaratan Kerja
Salah satu isu hangat terkait kebijakan baru adalah prediksi hilangnya cakupan Medicaid untuk 12 juta warga. Hassett menyatakan, data itu keliru. Pemerintah hanya menerapkan syarat kerja ringan bagi penerima bantuan. Mereka cukup menunjukkan upaya mencari kerja atau melakukan kegiatan sukarela.
Ia juga menegaskan bahwa banyak warga sebenarnya sudah memiliki dua asuransi. Jika satu hilang, mereka tetap terlindungi. “Data CBO tidak mencerminkan kenyataan di lapangan,” kata Hassett.
Subsidi, Rumah Sakit, dan Pengawasan Anggaran
Isu pemangkasan dana rumah sakit pedesaan juga jadi sorotan. Pemerintah menilai banyak negara bagian menyalahgunakan sistem pendanaan federal. Untuk itu, pemerintah memberi “potongan” pada mekanisme pengembalian dana. Namun, mereka juga menyediakan dana cadangan sebesar $50 miliar agar layanan tetap berjalan.
“Kami tidak memangkas sembarangan. Kami ingin anggaran digunakan tepat sasaran,” tegas Hassett.
Kesimpulan
Kevin Hassett menegaskan bahwa strategi ekonomi Presiden Trump berfokus pada perdagangan adil, pertumbuhan pekerjaan, dan penguatan fiskal. Meski kebijakan ini menuai kritik, pemerintah yakin pendekatan mereka akan mendorong ekonomi jangka panjang.
Publik kini menunggu realisasi dari kesepakatan dagang dan dampak konkret dari undang-undang pajak baru. Apakah strategi ini mampu menjawab tantangan ekonomi AS? Jawabannya akan terlihat dalam waktu dekat.