kadin-indonesia-siap-manfaatkan-akses-pasar-eropa-di-bawah-kepemimpinan-anindya-bakrie
Berita

Kadin Indonesia Siap Manfaatkan Akses Pasar Eropa di Bawah Kepemimpinan Anindya Bakrie

beacukaipematangsiantar – Para pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia pusat dan daerah siap memanfaatkan akses pasar ke Eropa dan ke berbagai negara. Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, mengapresiasi peluang bisnis dan akses pasar yang dibuka oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Dalam acara Kadin Economic Diplomacy (KED) Breakfast di Hotel Arya Duta, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (13/12), Anindya Bakrie menyatakan bahwa akses pasar menjadi salah satu kunci yang harus dimanfaatkan Indonesia di tengah ketidakpastian global. “Di setiap pertemuan, Presiden Prabowo tidak saja berbicara tentang topik besar dan masalah yang dihadapi dunia, melainkan juga menekankan masalah konkret yang dihadapi rakyat Indonesia,” ujarnya.

Anindya menjelaskan, hasil kunjungan Presiden Prabowo ke China, Amerika Serikat, Amerika Latin, dan Inggris membawa peluang yang terbuka bagi pelaku bisnis Indonesia. “AS dan China terkenal trade war atau perang dagang. Eropa, Rusia, dan Timur Tengah dilanda masalah geopolitik. Sedangkan Indonesia memiliki stabilitas politik. Politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif dan tidak memihak salah satu blok politik merupakan keunggulan,” papar dia sbobet.

Dengan adanya keunggulan itu, Anindya menyimpulkan, Indonesia memiliki alasan kuat untuk tetap optimistis menghadapi dinamika global. “Jadi melihat semua itu Indonesia punya alasan untuk optimistis,” tegasnya.

Anindya juga menyebutkan kerja sama perdagangan Indonesia dengan Uni Eropa (EU) merupakan hal yang sangat penting. “Bukan hanya karena kita makin banyak pasar makin bagus, tapi EU itu (memiliki) 17 triliun dolar AS (nilai) ekonomi. Jadi singkat kata ya 13 kali lebih besar daripada kita,” ungkapnya.

Dia mengungkapkan, dalam kerja sama dengan Uni Eropa tentunya terdapat tantangan mengenai isu keberlanjutan tentang deforestasi hingga minyak kelapa sawit. “Apakah mereka (EU) rewel mengenai sustainable palm oil? Iya. Apakah mereka rewel mengenai deforestation? Iya. Tapi ya (kita harus) cari jalan. Dan katanya Pak Presiden (Prabowo Subianto) mau mencoba untuk menyelesaikan di kuartal 1 tahun depan,” jelasnya.

Anindya menambahkan, dalam perdagangan itu pihaknya juga telah melakukan kerja sama. Adapun kerja sama ini membuahkan hasil mengenai akses pasar. “Dan pekan lalu (dengan) Kanada (ICA CEPA) sudah teken. Nah ini apa gunanya? Akses pasar,” ujarnya.

kadin-indonesia-siap-manfaatkan-akses-pasar-eropa-di-bawah-kepemimpinan-anindya-bakrie

Dengan berlakunya IEU-CEPA, transaksi ekspor dan impor Indonesia-Eropa dapat meningkat dua hingga enam kali lipat. Selain itu, perjanjian tersebut juga membuka peluang bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Tanah Air untuk masuk rantai pasok dunia. “Teman-teman dari Kadin, yang juga banyak dari UMKM, bisa jadi bagian dari rantai pasok dunia. Ini tentu bukan saja bagus buat pemain besar seperti perusahaan palm oil (minyak kelapa sawit), yang kadang suka ada isu sustainability (keberlanjutan), tapi teman-teman ini bisa masuk ke berbagai macam industri,” kata Anindya.

Anindya juga menekankan pentingnya akses pasar internasional untuk meningkatkan daya saing Indonesia. “Kita bilang kerja sama dengan EU ini sangat penting. Bukan hanya karena kita makin banyak pasar, makin bagus, tetapi EU, dengan segala macam kerewelannya, itu 17 triliun USD economy,” ujarnya dalam acara Kadin Economic Diplomacy (KED) Breakfast di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, 13 Desember 2024.

Dengan adanya akses pasar yang lebih luas ke Eropa, diharapkan pelaku bisnis di daerah juga dapat merasakan dampak positifnya. “Pengurus Kadin pusat berkoordinasi dengan para pimpinan di daerah agar peluang bisnis dan akses pasar yang dibuka oleh pemerintah berdampak kepada para pelaku bisnis di daerah,” kata Anindya.

Dengan demikian, kerja sama perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa diharapkan dapat membawa manfaat besar bagi perekonomian Indonesia, terutama dalam meningkatkan ekspor dan impor serta membuka peluang bagi UMKM untuk masuk ke pasar global.