Indonesia kembali menegaskan eksistensinya di pasar pariwisata Asia Selatan dengan berpartisipasi dalam South Asia’s Travel and Tourism Exchange (SATTE) 2025 yang berlangsung pada 19-21 Februari 2025 di Yashobhoomi, New Delhi, India. Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggunakan ajang ini untuk meningkatkan kunjungan wisatawan India ke Indonesia dan memperluas jaringan bisnis industri pariwisata di kawasan tersebut23.
Indonesia menempati paviliun seluas 162 meter persegi di Hall 2C, booth C62, yang menampilkan berbagai paket wisata menarik. Kemenpar menggandeng 46 perusahaan mitra, termasuk tiga mitra platinum seperti Marriott International, Taman Safari Indonesia, dan VFS Global, serta mitra premium dan reguler lainnya. Sebagian besar perusahaan berasal dari Bali, sisanya dari Jakarta dan Yogyakarta.
India Perkuat Eksistensi di Pasar Asia Selatan
Data Badan Pusat Statistik menunjukkan kunjungan wisatawan India ke Indonesia pada 2024 mencapai 710.688 orang, naik 17,2 persen dibanding tahun sebelumnya. India menempati peringkat keenam sebagai negara asal wisatawan terbanyak ke Indonesia. Bali tetap menjadi destinasi favorit wisatawan India, terutama untuk segmen keluarga, honeymoon, pernikahan, dan MICE (Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions)27.
Selain paket wisata konvensional, Kemenpar menonjolkan potensi spiritual tourism, khususnya perayaan Siwaratri di Candi Prambanan, candi Hindu terbesar di Indonesia. Keikutsertaan Indonesia dalam SATTE 2025 bukan sekadar ajang promosi, melainkan langkah strategis untuk memperkuat posisi Indonesia di pasar pariwisata Asia Selatan. Melalui pendekatan bisnis dan kolaborasi intensif, Indonesia berharap meningkatkan daya saing dan memperluas pangsa pasar wisatawan di kawasan ini.