Berita

Mourinho Serang Guardiola: Saya Tidak Ingin Juara dengan 150 Tuntutan Hukum

beacukaipematangsiantar.com – Rivalitas antara José Mourinho dan Pep Guardiola adalah salah satu yang paling intens dalam sejarah sepak bola. Kedua manajer ini telah saling berhadapan di berbagai liga dan kompetisi, mulai dari La Liga hingga Premier League. Persaingan mereka tidak hanya terbatas di lapangan, tetapi juga di konferensi pers dan media, di mana keduanya sering kali saling melontarkan komentar tajam.

Insiden Terbaru

Baru-baru ini, Guardiola membuat komentar yang menyulut api persaingan ini. Setelah kekalahan Manchester City dari Liverpool dengan skor 2-0, Guardiola mengangkat enam jari untuk menunjukkan jumlah gelar Liga Premier yang telah ia menangkan di Inggris. Gestur ini mengingatkan banyak orang pada Mourinho yang pernah melakukan hal serupa saat masih menangani Manchester United.

Guardiola, ketika ditanya apakah ia khawatir akan dipecat seperti Mourinho, menjawab, “Saya harap tidak. Dia [Mourinho] memenangkan tiga gelar, saya memenangkan enam. Tapi kita sama-sama dalam situasi ini.” Guardiola juga menambahkan bahwa gestur tersebut adalah untuk membuat para penggemar merasa bahwa apa yang telah mereka capai adalah luar biasa.

Respons Mourinho

Mourinho tidak tinggal diam. Mantan manajer Sbobet88 Chelsea dan Manchester United ini memberikan respons yang tajam dan penuh makna. “Guardiola berkata sesuatu kepada saya kemarin. Dia memenangkan enam trofi dan saya memenangkan tiga, tapi saya memenangkannya dengan adil dan bersih,” kata Mourinho, seperti yang dilaporkan oleh Daily Mail.

Mourinho juga menambahkan, “Jika saya kalah, saya ingin mengucapkan selamat kepada lawan saya karena dia lebih baik dari saya. Saya tidak ingin memenangkan gelar dengan menghadapi 150 tuntutan hukum.” Komentar ini jelas merujuk pada 115 tuntutan hukum yang dihadapi Manchester City terkait dugaan pelanggaran aturan keuangan Liga Premier.

Konteks Hukum Manchester City

Manchester City saat ini sedang menghadapi 115 tuntutan hukum terkait dugaan pelanggaran aturan keuangan Liga Premier antara tahun 2009 hingga 2018. Jika terbukti bersalah, City bisa menghadapi hukuman berat, termasuk degradasi dari Liga Premier atau pengurangan poin yang signifikan. Proses hukum ini telah berlangsung sejak September dan diperkirakan akan berakhir pada bulan Februari mendatang.

Sejarah Rivalitas

Rivalitas antara Mourinho dan Guardiola dimulai ketika keduanya menangani Real Madrid dan Barcelona, masing-masing. Saat itu, persaingan antara kedua klub tersebut sangat sengit, dan persaingan pribadi antara kedua manajer ini juga mencapai puncaknya. Setelah keduanya pindah ke Liga Premier, persaingan mereka berlanjut, dengan Guardiola yang menangani Manchester City dan Mourinho yang menangani Manchester United.

Kesimpulan

Respons Mourinho terhadap Guardiola adalah contoh lain dari persaingan sengit antara dua manajer top dunia ini. Mourinho menekankan pentingnya integritas dan keadilan dalam meraih gelar, sementara Guardiola lebih fokus pada pencapaian dan pengakuan dari para penggemar. Persaingan ini tidak hanya menarik perhatian para penggemar sepak bola, tetapi juga menunjukkan betapa pentingnya etika dan integritas dalam olahraga.