beacukaipematangsiantar.com – Serangan udara Israel kembali menghantam wilayah Gaza pada Sabtu dini hari. Pesawat tempur menargetkan beberapa titik padat penduduk, termasuk kamp pengungsi dan permukiman sipil. Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa lebih dari 45 orang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka serius. Serangan ini memperpanjang daftar korban sipil sejak pecahnya konflik beberapa bulan lalu.
Sasaran Serangan Meliputi Rumah Warga dan Infrastruktur Sipil
Jet-jet tempur Israel menjatuhkan bom di wilayah Rafah, Khan Younis, dan Jalur Gaza bagian utara. Serangan meruntuhkan puluhan bangunan rumah dan menghancurkan jaringan listrik serta air bersih. Tim penyelamat menemukan korban tewas dari reruntuhan rumah yang hancur rata dengan tanah. Warga Gaza terpaksa menggali puing dengan tangan kosong karena keterbatasan alat berat.
Anak-Anak dan Perempuan Mendominasi Korban Jiwa
Kementerian Kesehatan Palestina menyebutkan bahwa sebagian besar korban jiwa terdiri dari anak-anak dan perempuan. Rumah Sakit Al-Aqsa kewalahan menerima korban luka karena keterbatasan tempat tidur dan obat-obatan. Tenaga medis bekerja tanpa henti selama lebih dari 24 jam terakhir untuk menyelamatkan para korban. Kondisi rumah sakit di Gaza semakin memburuk karena blokade yang masih berlangsung.
Israel Klaim Serang Target Militan, Namun Korban Sipil Terus Berjatuhan
Militer Israel menyatakan bahwa mereka menargetkan posisi militan Hamas yang tersembunyi di area sipil. Namun, laporan di lapangan menunjukkan bahwa banyak korban berasal dari kalangan non-kombatan. Organisasi hak asasi manusia internasional mengkritik serangan ini sebagai bentuk pelanggaran terhadap hukum kemanusiaan. Seruan untuk penyelidikan internasional terus menguat di tengah meningkatnya jumlah korban.
Reaksi Dunia Internasional Semakin Keras
Beberapa negara seperti Turki, Afrika Selatan, dan Brasil mengecam keras serangan terbaru ini. Sekretaris Jenderal PBB menyerukan penghentian segera kekerasan dan pembukaan akses kemanusiaan ke Gaza. Masyarakat internasional terus mendesak gencatan senjata permanen antara Israel dan Hamas. Demonstrasi solidaritas untuk warga Gaza terjadi di berbagai kota besar dunia.
Kondisi Gaza Semakin Memprihatinkan
Warga Gaza kini menghadapi krisis kemanusiaan yang semakin parah bonus new member. Ribuan orang kehilangan tempat tinggal dan mengungsi di sekolah-sekolah yang sudah penuh sesak. Kebutuhan makanan, air bersih, dan obat-obatan meningkat drastis. Organisasi bantuan kesulitan menyalurkan logistik karena pembatasan ketat dari pihak Israel. Situasi ini memicu kekhawatiran akan potensi bencana kemanusiaan berskala besar.