Singapura akan menggelar Pemilihan Umum (Pemilu) ke-14 pada 3 Mei 2025. Presiden Singapura, Tharman Shanmugaratnam, mengumumkan pembubaran parlemen pada 15 April 2025 atas saran Perdana Menteri Lawrence Wong, yang menggantikan Lee Hsien Loong tahun lalu.
Pemilu kali ini memperebutkan 97 kursi parlemen, naik dari 93 kursi pada pemilu sebelumnya. Kursi tersebut tersebar di 33 daerah pemilihan, terdiri dari 18 Daerah Pemilihan Perwakilan Kelompok (GRC) dan 15 Daerah Pemilihan Anggota Tunggal (SMC). Penambahan kursi ini merupakan hasil penyesuaian batas wilayah elektoral.
Pemilu ini menjadi ujian pertama bagi Lawrence Wong sebagai Perdana Menteri. Ia adalah pemimpin generasi keempat Singapura, menggantikan dinasti Lee yang memimpin selama puluhan tahun, mulai dari pendiri negara, Lee Kuan Yew, hingga putranya, Lee Hsien Loong. Kali ini, tidak ada kandidat dari dinasti Lee, menandai era baru politik Singapura.
Singapura Tetapkan Tanggal Pemilu ke-14
Partai Aksi Rakyat (PAP) yang memerintah sejak kemerdekaan pada 1965 diperkirakan akan menang kembali. Namun, keberhasilan Partai Buruh meraih 10 kursi pada pemilu 2020 memberi warna baru dalam politik Singapura. Partai oposisi berusaha memperkuat posisi mereka dengan membangun momentum tersebut.
Kampanye pemilu dimulai pada Hari Pencalonan, 23 April 2025, dan berlangsung selama sembilan hari hingga 1 Mei, bertepatan dengan Hari Buruh. Hari tenang jatuh pada 2 Mei, memberi waktu bagi pemilih untuk mempertimbangkan pilihan sebelum pemungutan suara pada 3 Mei.
Pemilu berlangsung di tengah tantangan global dan ketidakpastian ekonomi. Lawrence Wong harus mengatasi masalah tersebut sambil memimpin Singapura menuju era baru penuh tantangan.
Proses pemungutan suara di Singapura dikenal efisien dan terorganisir dengan baik. Sekitar 2,75 juta pemilih terdaftar akan memberikan suara di tempat yang telah ditentukan. Pemilu ini bukan hanya memilih wakil rakyat, tapi juga mencerminkan harapan masyarakat Singapura menghadapi masa depan di tengah perubahan global.
Secara keseluruhan, Pemilu ke-14 pada 3 Mei 2025 menjadi tonggak penting yang menandai perubahan kepemimpinan dan dinamika politik baru. Keberhasilan Lawrence Wong dan Partai Aksi Rakyat akan menentukan arah kebijakan dan masa depan Singapura menghadapi tantangan domestik dan internasional.