Inggris telah menunjukkan komitmen kuat dalam mengembangkan teknologi baru untuk mengatasi masalah lingkungan, dengan berbagai inovasi dan kebijakan yang mendukung transisi menuju ekonomi hijau dan pengurangan emisi karbon. Upaya ini mencakup pengembangan energi terbarukan, teknologi penangkapan karbon, serta revolusi industri hijau yang ambisius.
Pengembangan Energi Terbarukan dan Teknologi Hijau
Inggris menjadi salah satu negara terdepan di Eropa dalam inovasi teknologi ramah lingkungan. Antara 1995 dan 2011, Inggris mengajukan hampir 4.000 paten teknologi hijau, menempati posisi ketiga di Eropa setelah Jerman dan Prancis. Teknologi ini terutama berfokus pada energi bersih, transportasi, bangunan, dan smart grid yang membantu mengelola dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan. Peningkatan teknologi hijau ini berkontribusi pada penurunan intensitas karbon di Eropa sebesar 30 persen sejak 19952.
Salah satu contoh nyata adalah pembangunan pembangkit listrik tenaga angin darat baru yang mulai dikerjakan di Inggris, menandai langkah penting dalam diversifikasi sumber energi terbarukan1. Selain itu, Inggris juga berencana menghasilkan tenaga angin yang cukup untuk memenuhi kebutuhan energi rumah tangga pada tahun 2030, sebagai bagian dari rencana revolusi industri hijau yang juga mencakup investasi dalam energi hidrogen dan teknologi penangkapan karbon3.
Teknologi Penangkapan dan Penyimpanan Karbon (CCS)
Teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS) menjadi fokus utama Inggris dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dari sektor industri yang sulit didekarbonisasi. Pemerintah Inggris mengalokasikan dana hingga 21,7 miliar poundsterling (sekitar Rp 441 triliun) selama 25 tahun untuk membangun teknologi CCS dan hidrogen di wilayah utara negara tersebut. Proyek seperti klaster HyNet North West di Merseyside bertujuan menangkap emisi dari pabrik-pabrik industri dan menyimpannya di kilang gas alam yang sudah habis, serta mengembangkan CCS di Teesside yang akan menyimpan emisi di bawah Laut Utara4.
Meskipun teknologi ini dianggap mahal dan kompleks, pemerintah menilai CCS sangat penting untuk melindungi pekerjaan di pusat-pusat industri dan mengamankan masa depan industri berat di Inggris. Namun, ada juga keraguan dari parlemen Inggris mengenai manfaat dan dampak biaya teknologi ini terhadap tagihan listrik konsumen dan industri7.
Inovasi Teknologi Penangkapan Karbon Langsung dari Udara
Teknologi ini menjadi bagian dari strategi Inggris untuk memangkas emisi hingga 87 persen pada tahun 2040 dan mencapai net zero emission pada 20505.
Kebijakan dan Komitmen Pemerintah
Pemerintah Inggris telah menetapkan target ambisius untuk mengatasi perubahan iklim, termasuk melarang penjualan mobil baru berbahan bakar bensin dan solar mulai tahun 2030, lebih cepat dari target sebelumnya pada 2040.
Inggris juga berkomitmen menjadi tuan rumah konferensi iklim global COP26 dan berjanji mengurangi emisi karbon menjadi nol pada tahun 2050. Untuk mendukung target ini, pemerintah menggabungkan kebijakan undang-undang, sistem paten yang mendukung inovasi, serta investasi besar dalam teknologi hijau dan energi terbarukan23.
Dampak dan Tantangan
Pengembangan teknologi hijau di Inggris tidak hanya berfokus pada inovasi teknologi, tetapi juga pada penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi di wilayah yang sebelumnya bergantung pada industri berat. Namun, tantangan tetap ada, terutama terkait biaya tinggi dan kerumitan implementasi teknologi seperti CCS.