Kemenangan Trump Membawa Ketegangan Tinggi dengan China: AS dan China Bersiap untuk Perang Dagang Baru
beacukaipematangsiantar.com – Pada 6 November 2024, Donald Trump secara mengejutkan memenangkan pemilihan presiden AS untuk kedua kalinya, mengalahkan calon Demokrat Kamala Harris. Kemenangan ini tidak hanya menandai perubahan besar dalam politik AS, tetapi juga memicu ketegangan tinggi antara AS dan China. Trump, yang dikenal dengan kebijakan “America First” dan sikap agresif terhadap China, diharapkan akan mengambil langkah-langkah yang lebih keras dalam hubungan bilateral kedua negara.
Trump telah menyatakan niatnya untuk mengambil langkah-langkah yang lebih keras terhadap China, termasuk ancaman untuk menaikkan tarif hingga 60% pada semua produk impor dari China. Kebijakan ini diharapkan akan memicu perang dagang baru yang lebih besar dan lebih merusak daripada yang terjadi selama masa jabatannya pertama. Selain itu, Trump juga diharapkan akan terus mendukung Taiwan, yang merupakan salah satu sumber ketegangan utama antara AS dan China.
China, sebagai negara kedua terbesar di dunia dan mitra dagang utama AS, telah menunjukkan sikap waspada terhadap kemenangan Trump. Presiden Xi Jinping mengucapkan selamat kepada Trump dan menekankan pentingnya mencari “titik temu” dalam hubungan bilateral. Namun, di balik ucapan selamat tersebut, China telah mulai mempersiapkan diri untuk kemungkinan perang dagang baru dan ketegangan yang lebih tinggi.
Analisis dari UBS menunjukkan bahwa tarif 60% pada produk impor dari China dapat mengurangi pertumbuhan ekonomi China hingga 2,5 poin persentase, yang setara dengan setengah dari target pertumbuhan ekonomi China yang sebesar 5%. Dengan ekonomi China yang sudah goyah karena masalah pengangguran muda, pasar properti yang lesu, dan masalah utang pemerintah, tarif ini dapat memperburuk situasi ekonomi China.
China telah menunjukkan tanda-tanda akan membalas dengan menaikkan tarif pada sektor industri tertentu dari AS. Selain itu, China juga berusaha untuk mendiversifikasi pasar ekspornya sebagai cara untuk membuat ekonomi China lebih tahan terhadap guncangan. China juga berharap bahwa Elon Musk, yang memiliki minat bisnis yang kuat di China, dapat membantu memfasilitasi hubungan yang lebih hangat dan kurang mengandung unsur pembatasan terhadap teknologi.
Kemenangan Trump dan kemungkinan perang dagang baru dengan China tidak hanya akan mempengaruhi kedua negara tersebut, tetapi juga akan memiliki dampak jangka panjang pada ekonomi global. Tarif yang lebih tinggi dapat mengurangi perdagangan global dan mempengaruhi ekonomi negara-negara lain yang bergantung pada perdagangan dengan AS dan China. Selain itu, ketegangan antara AS dan China juga dapat mempengaruhi hubungan dengan negara-negara lain di Asia Pasifik, termasuk Korea Selatan, Jepang, dan Australia.
Kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS 2024 membawa ketegangan tinggi antara AS dan China. China telah mempersiapkan diri untuk kemungkinan perang dagang baru dan ketegangan yang lebih tinggi, sementara AS diharapkan akan mengambil langkah-langkah yang lebih keras terhadap China. Dampak dari ketegangan ini tidak hanya akan dirasakan oleh kedua negara tersebut, tetapi juga akan memiliki dampak jangka panjang pada ekonomi global.