Pada tahun 2025, Korea Selatan menetapkan upah minimum sebesar 10.030 won per jam, meningkat 1,7% dari 9.860 won per jam pada tahun 2024. Ini menandai tonggak sejarah, karena untuk pertama kalinya upah minimum per jam di negara tersebut melampaui angka 10.000 won sejak sistem upah minimum diperkenalkan pada tahun 1988.
Proses Penetapan Upah Minimum 2025
Penetapan upah minimum untuk tahun 2025 melalui proses yang panjang dan penuh diskusi. Komite Upah Minimum, yang terdiri dari perwakilan pekerja, pengusaha, dan masyarakat umum, mengadakan rapat intensif selama 53 hari. Proposal yang diajukan oleh pihak pekerja adalah 10.120 won per jam, sedangkan pihak pengusaha mengusulkan 10.030 won per jam. Setelah pemungutan suara, proposal dari pihak pengusaha disetujui dengan 14 suara, sementara proposal pekerja mendapatkan 9 suara.
Perbandingan dengan Upah Minimum Sebelumnya
Berikut adalah perbandingan upah minimum Korea Selatan dari tahun ke tahun:
Tahun | Upah Minimum per Jam (KRW) | Kenaikan (%) |
---|---|---|
2020 | 8.590 | – |
2021 | 8.720 | 1,57% |
2022 | 9.160 | 5,00% |
2023 | 9.620 | 5,07% |
2024 | 9.860 | 2,49% |
2025 | 10.030 | 1,72% |
Implikasi Ekonomi dan Sosial
Kenaikan upah minimum ini memiliki dampak signifikan terhadap ekonomi dan masyarakat Korea Selatan. Bagi pekerja, terutama mereka yang berpenghasilan rendah, peningkatan upah ini dapat meningkatkan daya beli dan kualitas hidup. Namun, bagi pengusaha, terutama di sektor dengan margin keuntungan tipis, kenaikan biaya tenaga kerja mungkin menantang. Beberapa bisnis kecil mungkin perlu menyesuaikan model operasi mereka untuk mengakomodasi biaya tambahan ini.
Selain itu, kenaikan upah minimum dapat mempengaruhi inflasi. Dengan meningkatnya daya beli konsumen, permintaan barang dan jasa mungkin naik, yang pada gilirannya dapat mendorong harga naik. Pemerintah perlu memantau situasi ini untuk memastikan bahwa inflasi tetap terkendali.
Peran Pemerintah dan Kebijakan Pendukung
Pemerintah Korea Selatan memainkan peran kunci dalam proses penetapan upah minimum. Melalui Komite Upah Minimum, pemerintah memastikan bahwa suara semua pihak didengar dan dipertimbangkan. Selain menetapkan upah minimum, pemerintah juga perlu mengimplementasikan kebijakan pendukung, seperti pelatihan keterampilan dan subsidi untuk bisnis kecil, guna memitigasi dampak negatif potensial dari kenaikan upah.
Tantangan ke Depan
Meskipun kenaikan upah minimum adalah langkah positif bagi pekerja, tantangan tetap ada. Kesenjangan pendapatan antara sektor formal dan informal mungkin meningkat jika bisnis informal tidak terikat oleh regulasi upah minimum. Selain itu, adaptasi teknologi dan otomatisasi mungkin dipercepat oleh perusahaan untuk mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja manusia, yang dapat mempengaruhi lapangan pekerjaan di masa depan.
Kesimpulan
Upah minimum Korea Selatan tahun 2025 yang mencapai 10.030 won per jam mencerminkan kemajuan ekonomi negara tersebut dan komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja. Namun, implementasi kebijakan yang bijaksana dan dukungan terhadap sektor bisnis sangat penting untuk memastikan bahwa kenaikan upah memberikan manfaat maksimal tanpa menimbulkan efek samping negatif.